Senin, 19 Januari 2009

Pendidikan Keluarga

Pendidikan Keluarga

Desi Ikasari


“Keluarga cerdas menghasilkan generasi cerdas, sekolah cerdas menghasilkan pendidikan cerdas, pendidikan cerdas menghasilkan masyarakat cerdas, dan akhirnya masyarakat cerdas menghasilkan pemerintah cerdas”


Siapapun, manusia di bumi ini membutuhkan pendidikan. Dengan pendidikan maka manusia akan menjadi manusia yang sebenarnya. Inilah kemudian pendidikan kemudian kita sebut sebagai upaya memanusiakan manusia. Tidak mungkin anak manusia dibiarkan hidup dengan hanya potensi bawaan tanpa ada suatu intervensi apapun dari orang dewasa.

Pendidikan??

  • Kata pendidikan menurut etimologi berasal dari kata dasar didik. Apabila diberi awalan me, menjadi mendidik maka akan membentuk kata kerja yang berarti memelihara dan memberi latihan (ajaran). Sedangkan bila berbentuk kata benda akan menjadi pendidikan yang memiliki proses perubahan sikap dan tingkah laku seseorang atau sekelompok orang dalam usaha mendewasakan manusia melalui upaya pengajaran dan latihan.

  • Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengambangkan potensi dirnya untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta keterampilann yang diperlukan dirinya dan masyarakat. pendidikan meliputi pengajaran keahlian khusus, dan juga sesuatu yang tidak dapat dilihat tetapi lebih mendalam yaitu pemberian pengetahuan, pretimbangan dan kebijaksanaan. Salah satu dasar utama pendidikan adalah untuk mengajar kebudayaan melewati generasi.

  • Menurut Prof. Mastuhu, pendidikan adalah: mengembangkan potensi daya manusia menuju kedewasaan sehingga mampu hidup mandiri dan mampu pula mengembangkan tata kehidupan bersama yang lebih baik sesuai dengan tantangan atau kebutuhan zamannya.1

Keluarga??

  • Kata keluarga dapat diambil kefahaman sebagai unit sosial terkecil dalam masyarakat, atau suatu organisasi bio-psiko-sosio-spiritual dimana anggota keluarga terkait dalam suatu ikatan khusus untuk hidup bersama dalam ikatan perkawinan dan bukan ikatan yang sifatnya statis dan membelenggu dengan saling menjaga keharmonisan hubungan satu dengan yang lain atau hubungan silaturrahim.

  • Keluarga merupakan unit sosial terkecil yang di dalamnya terjadi suatu interaksi yang akan membawa pada perubahan-perubahan tertentu sesuai dengan nilai-nilai budaya yang melingkupinya, dalam interaksi tersebut terdapat orang dewasa (orang tua) dan orang yang sedang berproses ke arah kedewasaan. Dalam interaksi tersebut terdapat fihak yang dominan dan cenderung mendominasi dalam membentuk interaksi serta substansi interaksi, seperti nilai-nilai, pengetahuan, dan keterampilan yang harus dimiliki dan menjadi sikap fihak yang belum dewasa, yaitu anak-anak dalam keluarga tersebut.

  • Sementara satu keluarga dalam bahasa Arab adalah al-Usrah yang berasal dari kata al-asru yang secara etimologis mempunyai arti ikatan.

Dari pengertian di atas, dapat disimpulkan bahwa pendidikan keluarga adalah proses transformasi perilaku dan sikap, dalam rangka mengembangkan potensi manusia, di dalam kelomp[ok atau unit sosial terkecil dalam masyarakat yang dilandasi atas suatu ikatan. Keluarga merupakan pusat pendidikan yang paling berpengaruh, karena keluargalah temp[at pertama bagi manusia mendapatkan pendidikan. Namun dalam kenyataan yang ada, yang terjadi bukan proses transformasi tetapi lebih pada upaya pengelolaanterhadap anak. Masyarakat kita adalah mayarakat yang tidak memiliki ruang untuk kebebasan, hanya sedikit keluarga yang memberikan kebebasan bagi generasi muda untuk menentukan pilihan.

Analogi yang paling buruk tentang pengasuhan anak adalah yang menibaratkan anak seperti gumpalan tanah liat dan orang tua adalah pematungnya. Hal ini menggambarkan bahwa anak berada dalam pihak yang pasif dan tak berdaya sama sekali. Anak diposisikan tidak memberikan kontribusi dalam proses tumbuh kembangnya. Hal ini pada akhirnya gagal dan sangat merugikan perkembangan anak itu sendiri.

Analogi yang lebih baik adalah analogi bibit tanaman. Pohon kecil yang ditanam di taman semuanya mirip. Tetapi ternyata mereka semua berbeda. Ada pohon pinus, pohon apel dan pohon mangga. Kita tidak membentuk mereka melainkan merawatnya sesuai dengan karakteristik yang telah ada.

Kita perlu mencari tahu pohon jenis apa. Setelah itu mempelajari apa yang mereka perlkukan dan menyediakan apa yang diperlukan tersebut. Mungkin pupuk yang sesuai dan pasokan air yang memadai sesuai dengan semua sifatnya agar mencapai pertumbuhan optimal.

Dfalam hal ini mengelola, membentuk, mengarahkan dan mengajari mendapatkan porsi. Mengasuh dan mendidik adalah selubung yang melingkupi semua hal tersebut. Mengasuh dan mendidik memerlukan kecakapan untuk menentukan kapan saat terbnaik untuk mengelola, membentuk, mengarahkan dan mengajari anak sehingga dengan begitu si anak bisa menemukan mumunculkan potensi dan karakteristik terbaik yang telah ada dalam dirinya.


1 Mastuhu, Menata Ulang Pemikiran Sisdiknas dalam Abad 21, Safiria Insania Press, Yogyakarta,: 2003

Tidak ada komentar: